Metode supervisi terdiri atas metode langsung dan tidak langsung.
Metode langsung ialah suatu cara di mana seorang supervisor baik secara pribadi maupun dinas langsung berhadapan dengan orang yang akan disupervisi baik secara individual maupun kelompok. Contoh metode langsung antara lain adalah: observasi ruang kerja kepala sekolah, guru, dan tenaga administrasi; pertemuan individual, dan rapat guru.
Metode tidak langsung ialah suatu cara di mana seorang supervisor baik secara pribadi maupun dinas menggunakan berbagai media komunikasi dalam berhubungan dengan orang yang akan disupervisi baik secara individu maupun kelompok. Contoh metode tidak langsung antara lain adalah: radio, televisi, surat, dan papan pengumuman.
teknik supervisi:
a. Kunjungan sekolah.
b. Pembicaraan individual.
c. Diskusi kelompok dengan anggota MKKS/MGMP.
d. Demonstrasi manajerial.
e. Kunjungan sekolah antara kepala sekolah (studi banding).
f. Pengembangan kurikulum.
g. Buletin supervisi.
h. Perpustakaan profesional.
i. Lokakarya supervisi manajerial.
j. Survei sekolah-masyarakat.
a. Kunjungan sekolah.
Pengawas berkunjung ke sekolah
mengadakan observasi dengan kepala sekolah tentang perencanaan, pelaksanaaan, permasalahan manajerial, dan pemecahan masalahnya dengan menyiapkan instrumen kepengawasan sekolah.
b. Pembicaraan individual
Pengawas berkunjung ke sekolah mengadakan wawanacara dengan kepala sekolah tentang perencanaan, pelaksanaaan, permasalahan manajerial, dan pemecahan masalahnya dengan menyiapkan instrumen kepengawasan sekolah.
c. Diskusi kelompok dengan anggota Musyawarah Kelompok Kerja Kepala Sekolah (MKKKS)
Pengawas mengadakan diskusi dengan anggota MKKKS tentang perencanaan, pelaksanaaan, permasalahan manajerial, dan pemecahan masalahnya dengan menyiapkan instrumen kepengawasan sekolah.
d. Demonstrasi manajerial
Pengawas memberikan contoh cara melaksanakan manajemen peningkatanmutu berbasis sekolah.
e. Kunjungan sekolah antara kepala sekolah (studi banding)
Pengawas mengajak kepala sekolah untuk mempelajari keterampilan manajerial kepala sekolah yang sudah baik di sekolah favorit.
f. Pengembangan kurikulum
Pengawas bersama-sama kepala sekolah mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
g. Buletin supervisi
Pengawas mendiskusikan buletin cara meningkatkan keterampilan manajerial kepala sekolah dengan kepala sekolah secara berkala.
h. Buku-buku di Perpustakaan
Pengawas mendiskusikan hasil bacaannya dengan hasil bacaan kepala sekolah tentang buku-buku peningkatan keterampilan manajerial kepala sekolah yang tersedia di perpustakaan.
i. Lokakarya supervisi manajerial
Pengawas mengadakan lokarkarya supervisi manajerial untuk meningkatkan keterampilan manajerial kepala sekolah.
j. Survei sekolah-masyarakat.
Pengawas mengajak kepala sekolah untuk mengetahui kebutuhan masyarakat setempat terhadap sekolah melalui survei.
Diskusi
Belum ada komentar.