A. PENDAHULUAN
Sumber belajar merupakan salahsatu faktor yang penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Penggunaan dan pemanfaatan sumber belajar yang beragam, baik dari kategori yang dirancang (by design) maupun yang dimanfaatkan (by utilization), pembelajaran dapat dilaksanakan secara optimal, efektif, dan efisien. Oleh karena itu, seorang pengawas diharapkan mengetahui berbagai jenis sumber belajar ini sehingga dapat membimbing para guru dan kepala sekolah dalam mendayagunakannya untuk kepentingan belajar dan pembelajaran.
Materi diklat/ bimtek ini menyajikan persoalan yang berkenaan dengan pengertian dan jenis sumber belajar, fungsi, kriteria pemilihan, strategi penggunaan, dan prosedur penggunaan serta evaluasi penggunaan sumber belajar.
Penyajian materi dilakukan dengan menggunakan metode ceramah berbantuan Laptop dan LCD, tanya jawab, dan diskusi. Adapun waktu yang diperlukan untuk penyajian materi ini seluruhnya dibutuhkan sekira 3 jam pelajaran.
Materi Kegiatan Bimbingan Teknis Pengawas Sekolah 2007
Sub. Direktorat Pendidikan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan
Direktorat Jenderal peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tujuan akhir dari pemaparan materi ini, diharapkan para pengawas sebagai peserta bimbingan teknis memiliki pemahaman tentangpenggunaan sumber belajar dan dapat memiliki bekal untuk membimbing guru dan kepala sekolah dalam pendayagunaan sumber belajar untuk kepentingan peningkatan mutu pendidikan.
B. MATERI INTI
- 1. Pengertian dan Jenis Sumber Belajar
Berdasarkan paparan yang dikemukakan Association for Education and Communication Technology (AECT), sumber belajar adalah segala sesuatu yang mendukung terjadinya proses belajar, termasuk sistem pelayanan, bahan pembelajaran, dan lingkungan. Sumber belajar tidak hanya terbatas pada bahan dan alat, tetapi juga mencakup tenaga, biaya, dan fasilitas. Dalam kegiatan belajar, sumber belajar dapat digunakan, baik secara terpisah maupun terkombinasi, sehingga mempermudah anak didik dalam mencapai tujuan belajar atau kompetensi yang harus dicapainya.
Secara umum sumber belajar dapat dikategorikan kedalam 6 (enam) jenis, yaitu:
PESAN adalah segala informasi dalam bentuk ide, fakta, dan data yang disampaikan kepada anak didik. |
ALAT adalah perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk menyampaikan pesan. |
BAHAN adalah perangkat lunak (software) yang berisi pesan-pesan.
|
LINGKUNGAN adalah kondisi dan situasi dimana kegiatan pembelajarn itu terjadi. |
ORANG adalah manusia yang berperan sebagai penyaji dan pengolah pesan, seperti: guru, nara sumber, yang dilibatkan dalam kegiatan belajar. |
SUMBER BELAJAR
|
TEKNIK adalah prosedur yang dipakai untuk menyajikan pesan |
Dilihat dari segi perancangannya, secara garis besar sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
- Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) yakni sumber-sumber yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai “komponen sistem instruksional” untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
- Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utililization) yakni sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaanya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sumber belajar yang dimanfaatkan ini adalah sumber belajar yang ada di masyarakat seperti: museum, pasar, toko-toko, tokoh masyarakat dan lainnya yang ada di lingkungan sekitar.
Berkenaan dengan sumber belajar ini seringkali banyak orang mempersamakannya dengan media pembelajaran. Memang benar bahwa media pembelajaran itu termasuk sumber belajar, tetapi sumber belajar bukan hanya media pembelajaran. Jadi, media pembelajaran hanyalah bagian dari sumber belajar pada kategori bahan (software) dan peralatan (hardware)
Berikut ini dijelaskan secara rinci tentang pemilahan dari keenam jenis sumber belajar berdasarkan kategori perancangannya disertai dengan contoh-contohnya, yaitu:
Kategori Sumber Belajar | Pengertian | Contoh | |
Dirancang | Dimanfaatkan | ||
1. Pesan | Informasi yang harus disalurkan oleh komponen lain berbentuk ide, fakta, pengertian, data | Bahan-bahan pelajaran Sains, Pengetahuan Sosial, Bahasa, Teknologi Informasi dan Komunikasi, dll. | Cerita rakyat, dongeng, nasihat, hikayat, dll. |
2. Manusia / Orang | Orang yang menyimpan informasi Tidak termasuk yang menjalankan fungsi pengembangan dan pengelolaan sumber belajar | Guru, instruktur, siswa, (tidak termasuk teknisi dan tim kurikulum) | Nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, petani, dokter, kiyai dsb. |
|
Sesuatu, bisa disebut software yang mengandung pesan untuk disajikan melalui pemakaian alat | Transparansi, film, slides, tape recorder, buku, gambar, grafik, yang memang dirancang utk pembelajaran. | Relief, candi, arca, komik, dll. |
|
Sesuatu bisa disebut hardware yang menyalurkan pesan untuk disajikan yang ada di dalam software | OHP, proyektor, slides, fils, TV, kamera, papan tulis. | Generator, mesin alat-alat, bubut, mesin jahit dan mobil, motor, obeng, dll. |
|
Prosedur yang disiapkan dalam mempergunakan bahan pelajaran, peralatan, situasi, dan orang yang menyampaikan pesan. | Ceramah, tanya jawab, penugasan, sosiodrama, simulasi, diskusi, demonstrasi eksperimen. | Permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat. |
|
Situasi sekitar dimana pesan disalirkan | Ruangan kelas, Studio, Perpustakaan, aula, auditorium yang dirancang untuk pembelajaran. | Taman, kebun, pasar, toko, museum, kelurahan, teropong bintang. |
- 2. Fungsi Sumber Belajar
Sumber belajar memiliki fungsi yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Kalau media pembelajaran lebih sekedar sebagai media untuk menyampaikan pesan, sedangkan sumber belajar tidak hanya memiliki fungsi tersebut tetapi juga termasuk strategi, metode, dan tekniknya. Sumber belajar memiliki fungsi sebagai berikut:
- Meningkatkan produktivitas pembelajaran, dengan jalan:
- Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk meng-gunakan waktu secara lebih baik.
- Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah belajar siswa.
- Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan jalan:
- Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional
- Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya.
- Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran, dengan jalan:
- Perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis
- Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian
- Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
- Meningkatkan kemampuan sumber belajar
- Penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit
- Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
- Mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit.
- Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
- Memungkinkan penyajian pembela-jaran yang lebih luas, yaitu:
- Penyajian informasi yang mampu yang mampu menembus batas geografis.
- 3. Kriteria Memilih Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar secara umum terdiri dari dua macam ukuran, yaitu kriteria umum dan kriteria berdasarkan tujuan yang hendak dicapai. Kedua kriteria pemilihan sumber belajar tersebut berlaku baik untuk sumber belajar yang dirancang (by design), maupun sumber belajar yang dimanfaatkan (by utilization).
- Kriteria Umum
Kriteria umum merupakan ukuran kasar dalam memilih sumber belajar diantaranya:
- Ekonomis dalam pengertian murah, maksudnya tidak terpatok pada harganya yang selalu rendah, tapi dapat juga pemanfaatnya dalam jangka panjang.
- Praktis dan sederhana, artinya tidak memerlukan pelayanan sampingan yang sulit dan langka
- Mudah diperoleh, dalam artian sumber belajar itu dekat , tersedia di mana-mana dan tidak perlu diadakan dan dibeli.
- Bersifat fleksibel, artinya dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional dan tidak dipengaruhi oleh faktor luar misalnya kemajuan teknologi, nilai, budaya dan lainnya.
- Komponen-komponennya sesuai dengan tujuan, hal ini untuk menghindari hal-hal yang ada di luar kemampuan guru.
- Kriteria Berdasarkan Tujuan
Beberapa kriteria memilih sumber belajar berdasarkan tujuan diantarannya adalah:
- Sumber belajar guna memotivasi, artinya pemanfaatan sumber belajar tersbut bertujuan membangkitkan minat, mendorong partisipasi, merangsang pertanyaan-pertanyaan, memperjelas masalah dan sebagainya.
- Sumber belajar untuk pengajaran, yaitu untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.
- Sumber belajar untuk penelitian, merupakan bentuk yang dapat diobservasi, dianalisis, dicatat secara teliti dan sebagainya.
- Sumber belajar untuk memecahkan masalah
- Sumber belajar untuk presentasi, di sini lebih ditekankan sumber sebagai alat, metode atau strategi penyampaian pesan.
- 4. Strategi Penggunaan Sumber Belajar
Strategi dalam menggunakan sumber belajar, seorang guru harus mampu mengidentifikasi berbagai karakteristik sumber belajar yang digunakan. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
- Mengidentifikasi karakteristik sumber belajar yang akan digunakan. Sumber belajar yang ada sangatlah banyak, untuk itu guru harus mampu mengidentifikasi karakteristik dari masing-masing sumber belajar yang digunakan. Apakah sumber belajar yang digunakan sesuai dengan karakteristik materi pelajaran yang diberikan. Artinya, sumber belajar tersebut dapat menunjang kelancaran proses pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran, sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran tersebut dengan lancar (bermakna).
- Sumber belajar yang digunakan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Sumber belajar yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai apakah kognitif, afektif atau psikomotor. Dalam hal ini sumber belajar yang digunakan dapat mengoptimalkan pencapaian tujuan pembelajaran.
- Sumber belajar yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan guru. Dalam merancang sumber belajar, seorang guru harus memahami kemampuannya dalam hal menggunakan sumber belajar. Tanpa memahami karakteristik dan penggunaan sumber belajar, proses pembelajaran tidak akan berjalan secara optimal.
- Sumber belajar yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Hal terpenting dalam merancang sumber belajar adalah menyesuaikan dengan kebutuhan siswa. Sumber belajar yang dibutuhkan dan bermakna bagi siswa tentunya akan menarik perhatian siswa, sehingga diharapkan pembelajaran dapat berjalan secara optimal.
- 5. Prosedur Penggunaan Sumber Belajar
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menggunakan sumber belajar ini antara lain:
- Analisis Kebutuhan
Kegiatan ini dilakukan untuk mengkaji berbagai persoalan yang terkait dengan perancangan sumber belajar di sekolah berdasarkan tuntutan karakteristik setiap mata pelajaran dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, baik dari sisi kompetensi yang haruis dimiliki maupun daei segi materi/ bahan yang akan disampaikan kepada anak didik. Di samping itu analisis kebutuhan didasarkan atas masukan-masukan dari para pengelola dan pelaksanan pembelajaran yang meliputi: kepala sekolah, pengawas, guru dan siswa. Analisis difokuskan pada kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam merancang sumber belajar, termasuk kemampuan-kemampuan yang dipersyaratkan berkenaan dengan merancang sumber belajar.
- Penetapan Sumber Belajar
Berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan, langkah selanjutnya adalah menetapkan sumber belajar yang akan digunakan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengkaji berbagai teori dan hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan, kemudian menyusun konsep dan konstruknya, dan aplikasi serta implementasinya. Konsep dan konstruk yang telah tersusun akan dijadikan rujukan dalam menetapkan sumber belajar.
- Pengembangan Sumber Belajar
Kegiatan pengembangan dilakukan dengan cara mengkaji dan meneliti berbagai masukan yang berasal dari penetapan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran. Selanjutnya hasil dari pengembangan tersebut dapat dijadikan bahan bagi kegiatan revisi penggunaan sumber belajar. Hasil revisi ini kemudian akan dijadikan rujukan untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
- 6. Evaluasi Penggunaan Sumber Belajar
Dalam melakukan evaluasi penggunaan sumber belajar. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:
- Format Evaluasi dalam Merancang Sumber Belajar
Unsur Yang Dinilai | Kriteria Penilaian | ||
Baik | Cukup | Kurang | |
|
|||
|
|||
|
|||
|
|||
|
|||
|
- Format Evaluasi dalam Implementasi Sumber Belajar
Pertanyaan | Jawaban | |
Ya | Tidak | |
|
||
|
||
|
||
|
||
|
||
|
Beberapa pertanyaan di atas dapat juga dijadikan kriteria untuk menilai sumber belajar yang kita gunakan. Jika seandainya rancangan sumber belajar yang kita buat belum memenuhi kriteria di atas, maka segera kita lakukan revisi dari penggunaan sumber belajar tersebut.
Perlu diingat sumber belajar yang kita gunakan jangan dilihat dari kemewahan atau segi kemutahirannya saja, akan tetapi yang lebih penting adalah kebermaknaan dan kesesuaian dengan kebutuhan pembelajaran bagi siswa, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal.
D. PENUTUP
Perancangan sumber belajar merupakan bagian dari upaya untuk mendukung implementasi kurikulum yang menekankan pada kemampuan untuk mendesain sumber belajar dan memanfaatkan berbagai sumber belajar yang ada.
Suksesnya implementasi kurikulum harus ditunjang oleh pembelajaran yang bermutu melalui penggunaan dan pemanfaatan berbagai sumber belajar yang tersedia secara optimal.
E. DAFTAR PUSTAKA
AECT (Yusufhadi Miarso, penterjemah), (1986), Definisi Teknologi Pembelajaran; Satuan Tugas dan Terminologi. AECT, Jakarta: PAU-UT dan Rajawali Press.
Anderson, Ronald H. (Yusufhadi Miarso, penterjemah), (1987), Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran, Jakarta: PAU-UT dan Rajawali Press.
Arsyad, Azhar, (2003), Media Pembelajaran, Jakarta; Rajawali Press.
Muchyidin, Ase S. (1989), Media Pembelajaran dan Sumber Belajar, Makalah, Jakarta, Departemen Agama , Kantor Wilayah DKI Jakarta, 1999Hamalik, Oemar, Media Pembelajaran, Bandung: Alumni.
———————- (2001) Perpustakaan: Pusat Sumber Belajar. Bandung, Universitas Pembelajaran, FIP,
Hanson, John. (1975) .The Use of Resources. London, George Allen & Unwin LTD,
Ismarahadi SJ, Y.I. dan Giovanni, Tri, (1992), Media Murah, Yogyakarta: Kanisius.
Kindsvatter, Richard, et.al. Dynamic 0f Effective Teaching; 3rd ed. New York, Longman Publisher, 1996.
Rinanto, Andre, (1982), Peranan Media Audio Visual dalam Pembelajaran, Yogyakarta: Kanisius.
Sadiman, Arief S., (1986), Media Pembelajaran; Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan, Jakarta: Rajawali Press.
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad, (1990), Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru.
Wilkinson, Gene L. (Zulkamin Nasution, penterjemah), (1984), Media dalam Pembelajaran; Penelitian Selama 60 Tahun, Jakarta: Pustekkom Dikbud dan Rajawali Press.
Wow that was odd. I just wrote an incredibly long comment but after I clicked submit my comment didn’t show up. Grrrr… well I’m not writing all that over again.
Anyhow, just wanted to say fantastic blog!
SukaSuka
Simply every one of 3 with type 1 diabetes, how to pre order p90x2 there are many severe, often fatal,
complications caused by the disease.
SukaSuka
Howdy! I know this is kinda off topic however I’d figured I’d ask.
Would you be interested in trading links or maybe guest writing a blog
post or vice-versa? My website discusses a lot of the
same topics as yours and I believe we could greatly
benefit from each other. If you’re interested feel free to shoot me an email.
I look forward to hearing from you! Wonderful blog by the way!
SukaSuka
terima kasih artikel ini sangat membantu saya untuk referensi skripsi.. 🙂
SukaSuka
Yuuk simak semua serba ada di http://mampirsinisaja.blogspot.com/
SukaSuka
That is a great tip especially to those fresh to the
blogosphere. Simple but very precise information… Thank you for sharing this
one. A must read post!
SukaSuka
Hello! I could have sworn I’ve visited this website before
but after going through a few of the posts I realized it’s new to me.
Nonetheless, I’m definitely pleased I stumbled upon it
and I’ll be book-marking it and checking back regularly!
SukaSuka